Sunday, May 24, 2009

Fungsi chmod

#----------------------------------------------#
judul : Fungsi chmod
auth : 'di ambil oleh PakTani
#----------------------------------------------#

chmod bisa dibuat dalam 3 angka, misal (111, 000, 666, 755, 433)

aturannya

angka pertama dari kiri adalah untuk kita sendiri (owner file)
4 --> READ
2 --> WRITE
1 --> EXECUTE

artinya kita masukkan angka 400 --> hanya kita yang bisa melihat, tapi kita juga tidak bisa menulis dan mengeksekusi.

kalau untuk menggunakan kombinasinya tinggal tambahkan angkanya :

misal :

4+1 (READ+EXECUTE) = 5 --> r-x (read n execute)
4 +2 (READ+WRITE) = 6 --> rw- (read n write)

nah angka kedua dari kiri berfungsi untuk group kita, sedang angka ketiga dari kiri berfungsi kepada yang selain itu (selain kita dan grup kita)...

jadi contoh realnya -->

433
angka pertama 4 --> READ (kita hanya bisa read)
angka kedua 3 --> 2+1 write execute (grup kita hanya bisa menulis dan eksekusi)
angka ketiga 3 --> 2+1 write execute (orang selain kita dan grup kita hanya bisa menulis dan eksekusi file)....



dalam kenyataannya, di server diperlukan pengaturan yang strict ... untuk direktori home biasanya file di folder /etc di simpan dalam bentuk permission 755

7 --> kita bisa mengganti
5 --> 4+1 (read n execute) untuk grup
5 --> 4+1 (read n execute) untuk others.

satu saat, kita ingin orang lain dapat mengubah file kita juga, tapi hanya file-file tertentu, kita bisa saja memberikan akses grup kepada dia kemudian kita share file kita (hanya file tersebut)....

caranya ada dua langkah :

1. kita harus meminta admin untuk memasukkan login name orang tersebut sebagai grup kita
2. kita mengeset file yang akan diedit dia dengan chmod

jika dijabarkan lebih lanjut :
langkah 1.

--#grupmod -u nama_login -g nama_grup_kita

langkah 2.

--$ chmod 750 nama_file_akan_diedit_dia


(catatan diatas, udah pada taukan kalau # artinya harus root/superuser, kalau $ untuk kita sendiri)

------------------------------------------

ada cara yang lain, yaitu dengan meminta admin untuk mengubah kepemilikan file sementara tetapi grup masih kita yang punya dengan cara :

--#chown nama_login_dia nama_file_yang_dishare

atau bisa juga mengganti grupnya, dengan cara :

--#chgrp nama_grup_dia nama_file_yang_dishare

FIREWALL

== FIREWALL ==


PENGANTAR

Ibarat sebuah rumah yang memiliki pagar sebagai pelindungnya, baik dari kayu,
tembok beton, kawat berduri ataupun kombinasi beberapa jenis pagar, maka tak
pula mengherankan apabila sebuah komputer yang merupakan sebuah tempat vital
dalam komunikasi data yang layaknya sebuah rumah yang menyimpan semua harta
dan benda yang kita miliki didalamnya juga patut kita lindungi. Tetapi, apapula
jenis pagar yang akan kita pakai untuk membentengi komputer/jaringan pribadi
kita terhadap semua ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan khususnya dari
luar terhadap semua properti pribadi kita yang terdapat didalamnya. Pernah
dengar istilah Tembok Api ? sedikit terdengar lucu apabila diartikan per suku
kata dari kata "firewall". Tetapi apa dan bagaimanakah firewall itulah yang
akan kita coba kupas dalam tulisan ini.

PENGERTIAN

Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang diterapkan baik terhadap
hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi,
baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan
/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan
merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation,
server, router, atau local area network (LAN) anda.

konfigurasi sederhananya:

pc (jaringan local) <==> firewall <==> internet (jaringan lain)

Firewall untuk komputer, pertama kali dilakukan dengan menggunakan prinsip
“non-routing” pada sebuah Unix host yang menggunakan 2 buah network
interface card, network interface card yang pertama di hubungkan ke internet
(jaringan lain) sedangkan yang lainnya dihubungkan ke pc (jaringan lokal)
(dengan catatan tidak terjadi “route” antara kedua network interface card di pc ini).
Untuk dapat terkoneksi dengan Internet(jaringan lain) maka harus memasuki
server firewall (bias secara remote, atau langsung), kemudian menggunakan
resource yang ada pada komputer ini untuk berhubungan dengan Internet(jaringan lain),
apabila perlu untuk menyimpan file/data maka dapat menaruhnya sementara
di pc firewall anda, kemudian mengkopikannya ke pc(jaringan lokal).
Sehingga internet(jaringan luar) tidak dapat berhubungan langsung
dengan pc(jaringan lokal) .

Terlalu banyak kekurangan dari metoda ini, sehingga dikembangkan berbagai bentuk,
konfigurasi dan jenis firewall dengan berbagai policy(aturan) didalamnya.


Firewall secara umum di peruntukkan untuk melayani :

1.mesin/komputer
Setiap individu yang terhubung langsung ke jaringan luar atau internet dan menginginkan
semua yang terdapat pada komputernya terlindungi.
2.Jaringan
Jaringan komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis
topologi jaringan yang digunakan, baik yang di miliki oleh perusahaan,
organisasi dsb.

KARAKTERISTIK FIREWALL

1.Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar , harus melewati firewall.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik
semua akses terhadap jaringan Lokal, kecuali melewati firewall. Banyak
sekali bentuk jaringan yang memungkinkan.

2.Hanya Kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan hubungan,
hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal.
Banyak sekali jenis firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis
policy yang ditawarkan.

3.Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap
serangan/kelemahan. hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya
dan dengan Operating system yang relatif aman.


TEKNIK YANG DIGUNAKAN OLEH FIREWALL

1.Service control (kendali terhadap layanan)
berdasarkan tipe-tipe layanan yang digunakan di Internet dan boleh diakses baik
untuk kedalam ataupun keluar firewall. Biasanya firewall akan mencek no IP
Address dan juga nomor port yang di gunakan baik pada protokol TCP dan UDP,
bahkan bisa dilengkapi software untuk proxy yang akan menerima dan menterjemahkan
setiap permintaan akan suatu layanan sebelum mengijinkannya.Bahkan bisa jadi
software pada server itu sendiri , seperti layanan untuk web ataupun untuk mail.

2.Direction Conrol (kendali terhadap arah)
berdasarkan arah dari berbagai permintaan (request) terhadap layanan yang
akan dikenali dan diijinkan melewati firewall.

3.User control (kendali terhadap pengguna)
berdasarkan pengguna/user untuk dapat menjalankan suatu layanan, artinya ada user
yang dapat dan ada yang tidak dapat menjalankan suatu servis,hal ini di karenakan
user tersebut tidak di ijinkan untuk melewati firewall. Biasanya digunakan untuk
membatasi user dari jaringan lokal untuk mengakses keluar, tetapi bisa juga
diterapkan untuk membatasi terhadap pengguna dari luar.

4.Behavior Control (kendali terhadap perlakuan)
berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal, firewall dapat
memfilter email untuk menanggulangi/mencegah spam.


TIPE - TIPE FIREWALL

1.Packet Filtering Router

Packet Filtering diaplikasikan dengan cara mengatur semua packet IP baik
yang menuju, melewati atau akan dituju oleh packet tersebut.pada tipe ini
packet tersebut akan diatur apakah akan di terima dan diteruskan , atau
di tolak.penyaringan packet ini di konfigurasikan untuk menyaring packet
yang akan di transfer secara dua arah (baik dari atau ke jaringan lokal).
Aturan penyaringan didasarkan pada header IP dan transport header,termasuk
juga alamat awal(IP) dan alamat tujuan (IP),protokol transport yang di
gunakan(UDP,TCP), serta nomor port yang digunakan.

Kelebihan dari tipe ini adalah mudah untuk di implementasikan, transparan
untuk pemakai, lebih cepat

Adapun kelemahannya adalah cukup rumitnya untuk menyetting paket yang akan
difilter secara tepat, serta lemah dalam hal authentikasi.

Adapun serangan yang dapat terjadi pada firewall dengan tipe ini adalah:

+ IP address spoofing : intruder (penyusup) dari luar dapat melakukan ini
dengan cara menyertakan/menggunakan ip address jaringan lokal yanbg telah
diijinkan untuk melalui firewall.

+ Source routing attacks : tipe ini tidak menganalisa informasi routing
sumber IP, sehingga memungkinkan untuk membypass firewall.

+ Tiny Fragment attacks : intruder (penyusup) membagi IP kedalam bagian
bagian (fragment) yang lebih kecil dan memaksa terbaginya informasi
mengenai TCP header. Serangan jenis ini di design untuk menipu aturan
penyaringan yang bergantung kepada informasi dari TCP header. penyerang
berharap hanya bagian (fragment) pertama saja yang akan di periksa dan
sisanya akan bisa lewat dengan bebas. Hal ini dapat di tanggulangi dengan
cara menolak semua packet dengan protokol TCP dan memiliki Offset = 1
pada IP fragment (bagian IP)

Gambar

-------------------------------------
| |
( ) | |
( Internet ) ----------[X]============= [ jaringan lokal ] |
( ) packet |
filtering gateway |
| |
-------------------------------------




2.Application-Level Gateway

Application-level Gateway yang biasa juga di kenal sebagai proxy server yang
berfungsi untuk memperkuat/menyalurkan arus aplikasi. Tipe ini akan mengatur
semua hubungan yang menggunakan layer aplikasi ,baik itu FTP, HTTP, GOPHER
dll.

Cara kerjanya adalah apabila ada pengguna yang menggunakan salah satu aplikasi
semisal FTP untuk mengakses secara remote, maka gateway akan meminta user
memasukkan alamat remote host yang akan di akses.Saat pengguna mengirimkan
USer ID serta informasi lainnya yang sesuai maka gateway akan melakukan hubungan
terhadap aplikasi tersebut yang terdapat pada remote host, dan menyalurkan
data diantara kedua titik. apabila data tersebut tidak sesuai maka firewall
tidak akan meneruskan data tersebut atau menolaknya. Lebih jauh lagi, pada tipe
ini Firewall dapat di konfigurasikan untuk hanya mendukung beberapa aplikasi
saja dan menolak aplikasi lainnya untuk melewati firewall.

Kelebihannya adalah relatif lebih aman daripada tipe packet filtering router
lebih mudah untuk memeriksa (audit) dan mendata (log) semua aliran data yang
masuk pada level aplikasi.

Kekurangannya adalah pemrosesan tambahan yang berlebih pada setiap hubungan.
yang akan mengakibatkan terdapat dua buah sambungan koneksi antara pemakai dan
gateway, dimana gateway akan memeriksa dan meneruskan semua arus dari dua arah.


Gambar
application-level gateway
______________
| |
|------------|
[ remote host ]<------------+->[telnet]<-+--------------> [ jaringan lokal ]
outside |------------| inside
connections| [ FTP ] | Connections
|------------|
| [ http ] |
--------------




3.Circuit-level Gateway

Tipe ketiga ini dapat merupakan sistem yang berdiri sendiri , atau juga
dapat merupakan fungsi khusus yang terbentuk dari tipe application-level
gateway.tipe ini tidak mengijinkan koneksi TCP end to end (langsung)

cara kerjanya : Gateway akan mengatur kedua hubungan tcp tersebut, 1 antara
dirinya (gw) dengan TCP pada pengguna lokal (inner host) serta 1 lagi antara
dirinya (gw) dengan TCP pengguna luar (outside host). Saat dua buah hubungan
terlaksana, gateway akan menyalurkan TCP segment dari satu hubungan ke lainnya
tanpa memeriksa isinya. Fungsi pengamanannya terletak pada penentuan hubungan
mana yang di ijinkan.

Penggunaan tipe ini biasanya dikarenakan administrator percaya dengan pengguna
internal (internal users).


Gambar

circuit-level gateway
______________
| ________ |
| | | |
[ remote host ]<---------->[out]-+ [in]|
outside | | | | |
connections|[out] | [in]|
| | | | |
|[out] +-[in]<----------> [ jaringan lokal ]
| | | | inside
| -------- | Connections
--------------


KONFIGURASI FIREWALL


1.Screened Host FIrewall system (single-homed bastion)

Pada konfigurasi ini, fungsi firewall akan dilakukan oleh packet filtering
router dan bastion host*.Router ini dikonfigurasikan sedemikian sehingga
untuk semua arus data dari Internet, hanya paket IP yang menuju bastion host
yang di ijinkan. Sedangkan untuk arus data (traffic) dari jaringan internal,
hanya paket IP dari bastion host yang di ijinkan untuk keluar.

Konfigurasi ini mendukung fleksibilitasdalam Akses internet secara langsung,
sebagai contoh apabila terdapat web server pada jaringan ini maka dapat di
konfigurasikan agar web server dapat diakses langsung dari internet.

Bastion Host melakukan fungsi Authentikasi dan fungsi sebagai proxy. konfigurasi
ini memberikan tingkat keamanan yang lebih baik daripada packet-filtering router
atau application-level gateway secara terpisah.


Gambar
[-------]<------------+
[Bastion]<----------+ |
[ Host ]=========+ | |
[-------]<------+ | | |
| | | |
| | | |
( )<---------------------------------+ | | +------->
(Internet)====[X]=============+==============+============[Jaringan lokal]
( ) packet | |
filtering router [SERVER]<-----------+



2.Screened Host Firewall system (Dual-homed bastion)

Pada konfigurasi ini, secara fisik akan terdapat patahan/celah dalam jaringan.
Kelebihannya adalah dengan adanya du ajalur yang meisahkan secara fisik maka
akan lebih meningkatkan keamanan dibanding konfigurasi pertama,adapun untuk
server-server yang memerlukan direct akses (akses langsung) maka dapat di
letakkan ditempat/segmenrt yang langsung berhubungan dengan internet

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan 2 buah NIC ( network interface
Card) pada bastion Host.


Gambar
<----------------+
[-------]===============+ |
[Bastion]<----------+ | |
[ Host ]=========+ | | |
[-------]<------+ | | | |
| | | | |
| | | | |
( )<---------------------------------+ | | | +------->
(Internet)====[X]=============+==============+ | +============[Jaringan lokal]
( ) packet | |
filtering router [SERVER]<-----------+



3.Screened subnet firewall

Ini merupakan konfigurasi yang paling tinggi tingkat keamanannya. kenapa?
karena pada konfigurasi ini di gunakan 2 buah packet filtering router, 1 diantara
internet dan bastion host, sedangkan 1 lagi diantara bastian host dan jaringan lokal
konfigurasi ini membentuk subnet yang terisolasi.

adapun kelebihannya adalah :
+ terdapat 3 lapisan/tingkat pertahanan terhadap penyusup/intruder .
+ router luar hanya melayani hubungan antara internet dan bastion host sehingga
jaringan lokal menjadi tak terlihat (invisible )
+ Jaringan lokal tidak dapat mengkonstuksi routing langsung ke internet,
atau dengan kata lain , Internet menjadi Invinsible (bukan berarti tidak
bisa melakukan koneksi internet).

Gambar



[-------]<------------+
[Bastion]<----------+ |
[ Host ]=========+ | |
[-------]<------+ | | |
| | | |
| | | |
( )<---------------------------------+ | | +------->
(Internet)====[X]=============+==============+========[X]========[Jaringan lokal]
( ) packet | | packet
filtering router [SERVER]<-----------+ filtering router
[outside] [inside]




LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN FIREWALL

1.Mengidenftifikasi bentuk jaringan yang dimiliki
Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya toplogi yang di gunakan serta
protocol jaringan, akan memudahkan dalam mendesain sebuah firewall

2.Menentukan Policy atau kebijakan
Penentuan Kebijakan atau Policy merupakan hal yang harus di lakukan, baik atau
buruknya sebuah firewall yang di bangun sangat di tentukan oleh policy/kebijakan
yang di terapkan. Diantaranya:
1.Menentukan apa saja yang perlu di layani. Artinya, apa saja yang akan
dikenai policy atau kebijakan yang akan kita buat
2.Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan policy
atau kebijakan tersebut
3.Menentukan layanan-layanan yang di butuhkan oleh tiap tiap individu
atau kelompok yang menggunakan jaringan
4.Berdasarkan setiap layanan yang di gunakan oleh individu atau kelompok
tersebut akan ditentukan bagaimana konfigurasi terbaik yang akan membuatnya
semakin aman
5.Menerapkankan semua policy atau kebijakan tersebut


3.Menyiapkan Software atau Hardware yang akan digunakan
Baik itu operating system yang mendukung atau software-software khusus pendukung
firewall seperti ipchains, atau iptables pada linux, dsb. Serta konfigurasi
hardware yang akan mendukung firewall tersebut.

4.Melakukan test konfigurasi
Pengujian terhadap firewall yang telah selesai di bangun haruslah dilakukan,
terutama untuk mengetahui hasil yang akan kita dapatkan, caranya dapat
menggunakan tool tool yang biasa dilakukan untuk mengaudit seperti nmap.



* Bastion Host adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem
keamanan jaringan oleh administrator.atau dapat di sebuta bagian terdepan yang
dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga menjadi bagian terpenting
dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian
terluar sistem publik. Umumnya Bastion host akan menggunakan Sistem operasi
yang dapat menangani semua kebutuhan (misal , Unix, linux, NT).


PENUTUP

Semoga pembahasan mengenai firewall ini dapat memberikan manfaat khususnya
bagi penulis yang sedang belajar dan bagi kita semua umumnya, Tulisan
ini ditujukan untuk pembelajaran semata sehingga sangat diharapkan kritik
dan sarannya. Apabila banyak kekurangan pada tulisan ini harap dimaklumi.


~ the document dedicated to my lovely De'Yunie, in the name of Allah ~


REFERENSI

1.[ Stallings, William ], “ CRYPTOGRAPHY AND NETWORK SECURITY,principle and
practice: second edition ” , Prentice-Hall,Inc., New Jersey ,1999.
2.[ Belovin, S. and Cheswick, W.], “ Network Firewalls ”, IEEE Communications
Magazine, September 1994
3.[Smith, R. ], “ Internet Crypthography “, Reading MA: Addison-Wesley, 1997.
4.[Semeria, C.], “ Internet Firewalls and Security ”, 3 Com Corp.,1996.
6.[Curtin,Matt && Ranum, J. Markus] "Internet Firewalls: FAQ" rev 10, 2000.
5.[ Eueung Mulyana & Onno W. Purbo], "Firewall : Security Internet"

MENGATASI WORM_AGOBOT.BF

== MENGATASI WORM_AGOBOT.BF ==


BEGIN

*PENGANTAR:
Lagi-lagi Microsoft di serang dengan worm yang hampir sama degan Blaster dan Nachi.
WORM_AGOBOT.BF mengexploit port 135,145 dan 80 yang menjalankan IIS.
File dari worm ini adalah wincrt32.exe .
Worm ini menyebar secara broadcast ke jaringan dan bisa membuat trafic di jaringan
akan penuh dengan broadcast2 .Selain Broadcast tadi ,juga mematikan sistem ZA yang
mengatikatkan ZA tidak jalan .

Cara untuk Mengatasi WORM_AGOBOT.BF :

=>Masuk Windows dengan Safe Mode
=> Windows 9x/Me , XP
Tekan F8 Setelah proses POST memory
=> Windows 2000
Tekan F8 pada saat load dibawah
=>Masuk ke regedit
=> HKEY_LOCAL_MACHINE>Software>Microsoft>Windows>CurrentVersion>Run
=> Delete Key di sebalah kanan "Configuration Loader="wincrt32.exe" "
=>Simpan dengan tekan F5
=>Delete File wincrt32.exe
File wincrt32.exe terletak di winnt/system32 =>utk win 2000
windows/system=>utk 9x/Me
windows/syetem32=>Win Xp
Kalau kurang jelas cari aja menggunakan search Files&Folders "wincrt"

Apabila sudah di delete maka WORM_AGOBOT.BF sudah tidak ada lg di PC kita.
Untuk update patch silakan ke www.microsoft.com





*referensi :
=>http://de.trendmicro-europe.com/enterprise/security_info/
=>Microsoft Security Bulletin MS03-026
=>Microsoft Security Bulletin ms03-001
=>Microsoft Security Bulletin MS03-007

EVALUASI PEMBELAJARAN

MAKALAH
EVALUASI PEMBELAJARAN

Disusun Oleh:

Dwi Ayu Noventi (208533420038)
Siti Masruroh (208533420040)
Asmala Izza Agustin (208533420038)








PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitati atau kuantitati sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Fungsi Evaluasi Pendidikan. Sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :
1.Membuat kebijaksanaan dan keputusan.
2.Menilai hasil yang dicapai para pelajar.
3.Menilai kurikulum.
4.Memberi kepercayaan kepada sekolah.
5.Memonitor dana yang telah diberikan.
6.Memperbaiki materi dan program pendidikan.
Hasil evaluasi yang didapat sampai sekarang tentang dunia pendidikan Nasional kita cukup memperihatinkan, tidak hanya dalam segi kualitas tapi juga kegagalan dalam membentuk karakter building generasi muda bangsa.
Pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak, dimana tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia. membentuk SDM yang berkualitas. Namun sayang kebijakan pendidikan yang ada sampai sekarang masih jauh dari harapan, karena kebijakan pendidikan seperti kata pakar pendidikan dari Universitas Nasional Jakarta yaitu HAR Tilaar kebijakan pendidikan di Indonesia sesuai dengan pameo ganti menteri ganti kebijakan.
Mengingat terlalu luasnya cakupan dalam evaluasi pendidikan maka penulis akan membatasi hanya pada evaluasi hasil belajar siswa dikarenakan masalah ini sangat sesuai dengan tugas penulis sebagai guru.















BAB II
PEMBAHASAN

A.KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN
1.Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran.
Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation). Kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.
2.Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Tujuan utama evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, taraf perkembangan, atau taraf pencapaian kegiatan belajar siswa.

Tujuan khusus evaluasi pembelajaran adalah :
1.Mengetahui kemajuan belajar siswa
2.Mengetahui potensi yang dimiliki siswa
3.Mengetahui hasil belajar siswa
4.Mengadakan seleksi
5.Mengetahui kelemahan atau kesulitan belajar siswa
6.Memberi bantuan dalam pengelompokan siswa
7.Memberikan bantuan dalam pemilihan jurursan
8.Memberikan bantuan dalam kegiatan belajar siswa
9. Memberikan motivasi belajar
10.Mengetahui efektifitas mengajar guru
11.Mengetahui efisiensi mengajar guru
12.Memberikan balikan pada guru
13.Memberikan bukti untuk laporan kepada orang tua atau masyarakat
14.Memberikan data untuk penelitian dan pengembangan pembelajaran
Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
a.Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1.Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2.Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3.Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4.Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.


5.Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
1.Evaluasi Konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2.Evaluasi Input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3.Evaluasi Proses
Evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4.Evaluasi Hasil atau Produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5.Evaluasi Outcom atau Lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1.Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2.Evaluasi Proses Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.


3.Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Berdasarkan objek :
1.Evaluasi Input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2.Evaluasi Transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3.Evaluasi Output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
Berdasarkan subjek :
1.Evaluasi Internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2.Evaluasi Eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.

B.TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dalam evaluasi pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu teknik tes dan non tes. Tes adalah seperangkat pertanyaan atau tugas yang diberikan kepada siswa untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan, penguasaan atau aspek-aspek lain yang sejenis. Tes bisa dibedakan menjadi beberapa macam. Ada beberapa jenis tes ditinjau dari beberapa segi. Jenis-jenis tes tersebut dapat diklasifikasi sebaga berikut :
1.Berdasarkan aspek kepribadian yang di ukur, tes dibedakan atas :
a.Tes Prestasi (Achievement Test)
b.Tes Intelegensi (Intelligence Test)
c.Tes Bakat (Aptitude Test)
d.Tes Minat (Interset Test)
e.Tes Sikap (Attitude Test)
f.Tes Fisik (Physico Test)
g.Tes Kepribadian (Psyco Test)
2.Berdasarkan scop sasaran yang di ukur, tes dibedakan atas :
a.Tes Performansi Maksimum (Maximum Performance Test)
b.Tes Performansi Khusus (Critycal Performance Test)
3.Berdasarkan tujuan evaluasinya, tes dibedakan atas :
a.Tes Diagnostik (Diagnostic Test)
b.Tes Penempatan (Placement Test)
c.Tes Seleksi (Selection Test)
d.Tes Formatif (Formative Test)
e.Tes Sumatif (Sumative Test)
4.Berdasarkan penekanan aspek yang diukur, tes dibedakan atas :
a.Tes Diagnostik (Diagnostic Test)
b.Ter Prognostik (Prognostic Test)
c.Tes Kecepatan (Speed Test)
d.Tes Kekuatan (Power Test)
5.Berdasarkan cara pembuatannya, tes dibedakan atas :
a.Ter Terstandar (Standartzed Test)
b.Tes Tak Terstandar (Unstandartzed Test)
6.Berdasarkan cara mengerjakannya, tes dibedakan atas :
a.Ter Tertulis (Written Test)
b.Tes Lisan (Oral Test)
c.Tes Perbuatan (Performance Test)
7.Berdasarkan jumlah testee yang mengerjakannya, tes dibedakan atas :
a.Tes Individual (Individual Test)
b.Tes Kelompok (Claasical Test)
8.Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, tes dibedakan atas :
a.Tes Terjadwal (Reguler Test)
b.Tes Tak Terjadwal (Irreguler Test)
9.Berdasarkan cara interpretasinya, tes dibedakan atas :
a.Tes Acuan Patokan (Criterion Referended Test)
b.Tes Acuan Kelompok (Norm Referended Test)
10.Berdasarkan bentuknya, tes dibedakan atas :
a.Tes Subjektif
1)Tes Essai Bebas (Expended Respond Essay)
2)Tes Essai Terbatas (Restricted Respond Essay)
b.Tes objektif
1)Tes Benar Salah (True False Test)
2)Tes Menjodohkan (Matching Test)
3)Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
4)Tes Melengkapi (Completion Test)
5)Tes Jawaban Singkat (Short Answer Test)
Teknik non tes adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan instrumen non tes sebagai alat pengumpul data. Teknik non tes bisa dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain oservasi, wawancara, kuesioner, lembar inventori, sosiometri, anekdotal record dan daftar pribadi.

C.PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Penyusunan tes dilakukan melalui tiga tahap, yaitu perencanaan tes, penulisan tes dan analisis tes. Perencanaan tes dilakukan dengan langkah-langkah :
1.Menetapkan tujuan tes
2.Menetapkan hasil belajar yang akan diukur
3.Mempersiapkan tabel spesifikasi
4.Menetapkan isi materi tes
5.Menetapkan butir tes
6.Menyiapkan norma aturan
7.Mempersiapkan kunci scoring
Penyusunan tes, dilihat dari tiga sisi, yaitu ketetapan isi materi, ketetapan konstruksi tes dan ketetapan penggunaan bahasa. Prinsip ini berlaku baik untuk penyusunan tes objektif maupun subjektif. Tes objektif dibedakan atas tes jawaban singkat, tes melengkapi, tes benar salah, tes menjodohkan, tes pilihan ganda dan interpretative exercises. Tes subjektif dibedakan atas essai jawaban terbatas dan jawaban bebas. Sedangkan penyusunan instrumen non tes dilakukan melalui tahap-tahap :
1.Mengembangkan spesifikasi alat ukur
2.Menyusun pernyataan atau pertanyaan
3.Menelaah pernyataan atau pertanyaan
4.Menyusun atau merangkit instrumen
5.Melakukan uji coba dan analisis instrumen
6.Menyeleksi, merevisi dan merakit instrumen
7.Menyusun bentuk akhir instrumen
8.Menyusun skala dan norma (kelengkapan instrumen)


D.ANALISIS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh instrumen yang baik, selain disusun dengan baik, juga perlu diuji coba dan dianalisis secara empirik di lapangan. Secara umum, ada empat persyaratan yang harus dipenuhi suatu tes, yaitu validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.
Validitas di definisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu instrumen melakukan fungsinya. Ada beberapa macam validitas. Secara umum, validitas instrumen, khususnya tes, dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1)Validitas Isi (Content Validity)
2)Validitas Konstruk (Construct Validity)
3)Validitas Kriteria (Criterion Related Validity)
Selain memenuhi persyaratan validitas, suatu instrumen, khususnya tes yang baik, juga harus memenhuhi persyaratan realibilitas. Suatu tes dapat dikatan reliabel, bila memiliki nilai konsistensi yang tinggi. Ada beberapa teknik/formula perhitungan yang bisa digunakan untuk mengukur reliabilitas. Jenis–jenis formula tersebut, antara lain meliputi :
1)Formula Spearman Brown
2)Formula Flanagan
3)Formula Rulon
4)Formula Kriffton
5)Formula Kuder Richardson
6)Formula Hoyt
7)Formula Alpha Cronbach
8)Formula Mosier
Dalam melihat baik tidaknya instrumen tes, selain ditinjau dari segi validitas dan reliabilitasnya, dua kriteria penting lainnya yang perlu diuji adalah tingkat kesukaran dan daya beda pada butir soal. Kedua parameter tersebut dihitung secara terpisah, namun keduanya merupakan kesatuan komponen yang menentukan baik tidaknya butir soal.
Tingkat kesukaran (difficulty index) berhubungan dengan banyaknya testee (siswa) yang bisa menjawab dengan benar suatu butir soal tes. Selain tingkat kesukaran, aspek lain yang perlu dilihat pada butir soal tes adalah kemampuan daya beda (discriminatory index). Suatu butir soal tes dikatakan baik, bila soal tersebut mampu membedakan siswa yang pandai dan yang kurang.
Untuk menguji instrumen tes ada dua pendekatan yang bisa digunakan, yaitu pendekatan teori tes klasik dan teori responbutir. Pendekatan teori tes klasik lebih menekankan pada analisis tes secara keseluruhan. Sedangkan pendekatan teori responbutir lebih menekankan pada karakteristik butir soal.




E.PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran perlu berpegang pada prinsip-prinsip pelaksanaan evaluasi yang benar. Prinsip utama yang perlu diperhatikan adalah harus sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Selain itu, juga perlu membeprtimbangkan beberapa aturan yang baik, yakni :
1.Dalam mengikuti evaluasi, siswa di usahakan memiliki persiapan baik secara fisik maupun psikis
2.Situasi dan kondisi tempat pelaksanaan evaluasi harus tenang dan mendukung
3.Manajemen pelaksanaan evaluasi harus mendukung, baik dari sisi evaluator maupun administrasinyaan secar objektif, dalam arti baik peserta tes maupun evaluator bisa melaksanakan kejujuran.
4.Dilakukan secara objektif, dalam arti baik peserta tes maupun evaluator bisa melaksanakan kejujuran.

F.PENGOLAHAN HASIL EVALUASI
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam mengolah hasil evaluasi adalah mengadakan penyekoran terhadap jawaban siswa. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam penyekoran hasil tes, sesuai dengan bentuk-bentuk tes yang digunakan.
1.Pemberian skor untuk tes bentuk objektif
Secara sederhana, cara memberikan skor terhadap tes hasil objektif dapat dilakukan dengan memberikan skor 1 untuk jawaban benar dan memberikan skor 0 untuk jawaban salah. Total skor diperoleh dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dari semua soal. Beberapa jenis tes bentuk objektif, antara lain tes benar salah (true false), pilihan ganda (multiplechoice), menjodohkan (matching), melengkapi isian (completion), dan jawaban singkat (short answer). Cara pengolahan terhadap masing-masing jenis tersebut memiliki karakteristik tersendiri.
2.Pemberian skor tes bentuk essai.
Ada dua cara memberikan hasil skor terhadap hasil tes essai, yaitu cara penyekoran analitik (analitical scoring method) dan cara penyekoran holistic (holistic scoring method). Cara penyekoran analitik adalah cara penyekoran yang mengacu pada elemen-elemen jawaban ideal. Tinggi rendahnya skor jawaban siswa, bergantung pasa lengkap tidaknya elemen yang dituju. Sedanglan cara penyekoran holistic adalah cara penyekoran yang didasarkan pada keluasan rewspon jawaban yang diberikan. Tinggi rendahnya skor jawaban siswa bergantung pada kualitas keseluruhan jawaban siswa.
Ada dua tahap yang dilakukan dalam melakukan pengolahan hasil evaluasi, yaitu memberikan skor (scoring) dan memberikan penilaian (grading). Untuk mengolah data hasil evaluasi bisa menggunakan beberapa teknik analisis data. Interpretasi data bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan penilaian acuan patokan (creterion referenced interpretation) atau penilaian acuan kelompok (norm referenced interpretation).
Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang dalam menginterpretasi hasil pengukuran secara langsung didasarkan pada standar performansi tertentu yang ditetapkan. Untuk analisis data bisa menggunakan analisis presentasi ketercapaian. Sedangkan penilaian acuan kelompok adalah penilaian yang dalam menginterpretasi data hasil pengukuran didasarkan pada prestasi anggota kelompok lainnya. Beberapa teknik analisis yang bisa digunakan untuk mengolah data dengan pendekatan acuan kelompok adalah deviasi standar, mean, standar skor, rank, jenjang persentil dan sejenisnya.
Untuk mengolah hasil pengukuran dalam evaluasi pembelajaran, banyak teknis analisis data yang bisa digunakan. Analisis data pada hakikatnya adalah mengolah angka-angka yang diperoleh dari skor mentah menjadi suatu skor yang mudah di baca dan di simpulkan. Beberapa teknis analisis data yang banyak digunakan untuk mengolah data hasil evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.Tendensi sentral atau ukuran kecenderungan memusat.
Ada tiga teknik utama yang digunakan untuk mengukur tendensi sentral, yakni mean, media dan mode.
2.Variabilitas adalah keanekaragaman angka-angka dalam suatu distribusi skor.
Variabilitas merupakan variasi sebaran skor dari mean.
3.Skor standar
4.Skor komposit
5.Persentil dan jenjang persentil
6.Penentuan nilai akhir
7.Analisis hubungan
8.Analisis data kualitatif

G.PEMBUATAN LAPORAN HASIL EVALUASI
Untuk dapat memberikan informasi yang baik, sebagai dasar pengambilan keputusan, maka perlu dibuat laporan hasil evaluasi pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan hasil evaluasi. Laporan hasil evaluasi harus :
1.Membuat informasi yang lengkap
2.Mudah difahami
3.Mudah dibuat
4.Dapat dipakai
5.Bersifat objektif
Bentuk laporan hasil evaluasi, bisa berupa angka, huruf, gambar atau bahasa. Fungsi laporan, disamping untuk kepentingan kegiatan pembalajaran di sekolah, juga untuk dipergunakan oleh siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkan informasi.

H.PENGGUNAAN KOMPUTER DALAM EVALUASI
Komputer merupakan perangkat teknologi yang sangat berguna untuk mendukung kegiatan evaluasi pembelajaran. Komputer bisa digunakan dalam semua tahap proses kegiatan evaluasi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil sampai dengan pelaporan. Dengan menggunakan fasilitas komputer kegiatan evaluasi akan bisa dilakukan secara cepat, tepat dan efektif. Disamping program pemrosesan data (word processing) beberapa program (software) komputer yang bisa digunakan untuk mendukung proses kegiatan evaluasi adalah Iteman, Ascal, Rascal, dan Bilog. Program tersebut, terutama untuk menganalisis instrumen evaluasi. Program komputer bisa juga dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan khusus, terutama dalam hal pemrograman.














BAB III
PENUTUP
Evaluasi menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar, karena tanpa evaluasi akan susah sekali mengukur tingkat keberhasilannya.
Evaluasi pendidikan merupakan proses yang sistematis dalam Mengukur tingkat kemajuan yang dicapai siswa, baik ditinjau dari norma tujuan maupun dari norma kelompok serta Menentukan apakah siswa mengalami kemajuan yang memuaskan kearah pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan.
Evaluasi memegang peranan penting karena hasil evaluasi menentukan sejauh mana tujuan dapat dicapai. Dan sebuah hasil evaluasi diharapkan dapat membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggung jawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan, serta membantu mendapat dukungan dari mereka yang terlibat dalam program tersebut. Evaluasi, khususnya dalam bidang pendidikan diharapkan dapat memperbaiki sistem pendidikan kita yang sering berubah dan tidak seimbang, kurikulum yang kurang tepat, serta mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak terfokus.Secara umum evaluasi (evaluation) merupakan alat (tool) dalam mengukur sejauhmana tujuan yang kita inginkan sudah tercapai. Dalam dunia pendidikan, evaluasi merupakan hal mutlak dalam melihat kinerja (performance) pelaku pendidikan, utamanya siswa didik. Sistem evaluasi yang dikembangkan sangat mempengaruhi arah dan tujuan pendidikan itu sendiri. Evaluasi telah memegang peranan penting dalam pendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk:
1.Membuat kebijaksanaan dan keputusan
2.Menilai hasil yang dicapai para pelajar
3.Menilai kurikulum
4.Memberi kepercayaan kepada sekolah
5.Memonitor dana yang telah diberikan
6.Memperbaiki materi dan program pendidikan

DAFTAR PUSTAKA
Bambang Budi Wiyono, 2003. Evaluasi Pembelajaran. Malang: Elang Emas.
Nana Sudjana, Ibrahim, 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algesindo.
Departemen Pendidikan Nasional, 2000. Penilaian dan Pengujian Untuk Guru.
http//www.evaluasipendidikan.blogspot.com.

Perencanaan desain robot

LAPORAN
PERENCANAAN DESAIN
ROBOT PERAKIT PNEUMATIK PISTON


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ROBOTIKA
Dibimbing oleh Dyah Lestari






Disusun oleh Kelompok 9 :
Siti Masruroh (208533420040)
Imro’ atu Sholihah (208533414729)
Rizqi Kusuma. A (407532352875)
Puput Pristanto (307532353005)







UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Kemajuan sains dan teknologi dewasa ini telah dirasakan membuat kualitas hidup manusia semakin baik. Teknologi yang dapat berkembang biasanya teknologi yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Robot merupakan sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi.
Oleh karena itu, banyak pabrik-pabrik yang memilih mengganti tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk efisien dan efektif dalam melakukan proses produksinya. Hal ini sesuai dengan prinsip ekonomi, yang bertujuan mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya dengan biaya yang serendah-rendahnya. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan antara lain dengan cara mengurangi biaya produksi, termasuk biaya tenaga kerja. Meningkatnya kualitas hidup berdampak pada gaji tenaga kerja terampil yang semakin mahal. Tenaga kerja terampil umumnya menuntut gaji yang besar.
Padahal tenaga kerja terampil sebagai manusia pada umumnya memiliki keterbatasan seperti kelelahan, sakit, jenuh, bahkan kadang menuntut kenaikan gaji melalui demonstrasi yang dapat menghentikan aktivitas perusahaan. Dewasa ini perusahaan selalu berupaya untuk mengganti pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh manusia untuk digantikan dengan mesin-mesin dalam rangka efisiensi dan peningkatan kualitas produksinya. Dengan kata lain banyak perusahaan melakukan otomasi produksinya.
Dengan latar belakang itu, maka penulis akan membuat sebuah desain perencanaan Robot perakit pneumatik piston. Robot tersebut didesain untuk dapat bekerja sebagai robot perakit dan dapat melaksanakan tugasnya untuk merakit beberapa komponen.




2.Tujuan
Perencanaan robot ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah robotika. Tujuan dari pembuatan perencanaan desain robot ini:
1.Membantu proses perakitan beberapa komponen pada perusahaan perindustrian secara efektif dan peningkatan kualitas produksi.
2.Pembelajaran mahasiswa dalam perencanaan perakitan perencanaan desain
robot perakit pneumatik piston.




























BAB II
PEMBAHASAN

A.KOMPONEN DASAR ROBOT
a.Manipulator : Lengan yang memberikan gerakan robot untuk memutar, melipat, menjangkau objek. Gerakan ini di sebut dengan derajat kebebasan robot atau jumlah sumbu yang ada pada robot. manipulator terdiri dari beberapa segmen dan sambungan (joint).
b.End effector (tangan robot) adalah alat atau piranti yang terletak di ujung wrist manipulator yang akan menjalankan tugas-tugas yang sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
c.Sensory devices (sensor) adalah sebuah alat pendeteksi sesuau hal yang terjadi disekitarnya.
d.Joint : Joint atau sambungan merupakan hubungan antara lengan (arm) dengan lengan yang lain sehinga dipisahkan oleh sumbu (axis).
e.Processor adalah otak dari robot.
f.Power supply adalah sebuah unit yang menyediakan tenaga pada kontroler dan manipulator sehingga dapat bekerja. Power supply dalam suatu sistem robot dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian untuk kontroler dan bagian untuk manipulator. Program (software) digunakan untuk mengoperasikan computer untuk pengendalian tugas robot.
g.Kontroller digunakan untuk mengendalikan komponen robot (data dari komputer sebagai pengendali pergerakan komponen robot dan koordinasi pergerakan dengan output dari sensor).
h.Gripper adalah sebuah efektor yang berfungsi untuk menggenggam dan menahan objek.
i.Efektor: Efektor berfungsi sebagai bagian terakhir yang menghubungkan antara manipulator dengan objek yang akan dijadikan kerja dari robot.





B.Griper Mekanik
Mekanikal gripper didesain untuk menggenggam dan menahan objek dengan memberikan kontak pada objek. Biasanya menggunakan finger/jari mekanik yang disebut dengan jaws. Finger ini dapat dilepas dan dipasang sehingga sangat fleksibel pemakaiannya. Sumber tenaga yang berikan pada gripper ini bisa berupa pneumatik, hidrolik dan elektrik.

C.Griper Magnet
Gripper magnet bekerja karena efek bidang magnet, sehingga menimbulkan hisapan atau tarikan pada komponen yang akan di handel. Gripper magnetic dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu menggunakan electromagnet dan menggunakan maget permanen.
Electromagnet menggunakan sumber arus dan lebih mudah untuk dikontrol dibandingkan dengan menggunakan magnet permanen. Pada gripper magnet menggunakan electromagnet saat menghisap dan melepas komponen yang akan ditangani menggunakan metode on dan off arus yang mengalir pada electromagnet.
Keuntungan permanen magnet adalah tidak dibutuhkannya arus tambahan yang berarti akan menghemat energi pada sistem robot. Kelemahan sistem ini adalah kesulitan pada pengontrolan. Saat gripper mendekat pada komponen atau objek untuk menangkat, kemungkinan tertariknya material lain berasal dari besi, maka kemungkinan besar akan tertarik. Permanen magnet sering digunakan pada penanganan material yang berada pada lingkungan berbahaya seperti ledakan. Lingkungan yang mempunyai daya ledak tinggi akan membahayakan arus listrik yang mengalir pada elektromagnet.
Keuntungan menggunakan gripper magnetic adalah : Ukuran komponen yang bisa bervariasi, dari kecil hingga komponen yang besar. Mempunyai kemampuan untuk menangani logam yang berlubang. Pada griper vakum tidak bisa menangani hal tersebut. Dapat menangani beberapa komponen, tergantung dari jumlah gripper yang dipasangkan pada wrist.




BAB III
DESAIN ROBOT

A.Perencanaan Desain Robot
Lengan Robot yang Digunakan Beserta Grippernya
1.Lengan 1 :
pada lengan robot ini menggunakan jenis robot artikulasi dengan pengerak motor steper, kerena robot yang dibutuhkan adalah robot yang mempunyai banyak arah gerakan sehingga kami memilih menggunakan robot jenis ini.
menggunakan gripper mekanik untuk komponen 1 (piston) aluminium & komponen 2 per (spring). Menggunakan gripper mekanik karena komponen yang digunakan berbentuk silinder sehingga membutuhkan desain griper yang dapat menggenggam atau mencengkeram dan menahan objek. Gripper mekanika memiliki dua jari sehingga dapat mencengkeram sekaligus menahan komponen piston aluminium dan per (spring) dengan baik.

Gambar lengan robot dan gripper
2.Lengan 2 :
Pada lengan robot ini menggunakan jenis robot artikulasi dengan pengerak motor steper, kerena robot yang dibutuhkan adalah robot yang mempunyai banyak arah gerakan sehingga kami memilih menggunakan robot jenis ini.
Menggunakan gripper mekanik pencengkeram dalam untuk komponen 2 (piston stop). menggunakan gripper ini karena komponen yang digunakan berbentuk silinder, tetapi pada bagian luar atasnya terdapat tonjolan yang agak panjang dan tipis sehingga bila menggunakan gripper mekanik pencengkeram/penggenggam luar akan terjadi kesulitan untuk menggenggamnya. Maka dari itu kami memilih gripper pencengkeram/penggenggam dalam karena pada bagian dalam tidak terdapat tonjolan dan berbentuk silinder.

Gambar lengan robot dan gripper
3.Lengan 3 :
pada lengan robot ini menggunakan jenis robot artikulasi dengan pengerak motor steper, kerena robot yang dibutuhkan adalah robot yang mempunyai banyak arah gerakan sehingga kami memilih menggunakan robot jenis ini.
menggunakan gripper magnet untuk komponen 4 (penutup). Menggunakan gripper magnet pada komponen ke-4 atau pada komponen cover (steel) ada beberapa tinjauan:
1)Ditinjau dari hemat listrik : ketika menggunakan gripper magnet tidak dibutuhkannya arus tambahan yang berarti akan menghemat energi pada sistem robot.
2)Ditinjau dari segi ukuran benda: Gripper magnet memiliki kemampuan untuk menangani logam yang berlubang (pada komponen cover/steel berlubang). Selain itu ukuran dari benda yang akan diambil terlalu tipis untuk diambil dengan griper yang lain.






Gambar lengan robot dan gripper
4.Lengan 4 :
Menggunakan gripper obeng untuk komponen 5 yaitu baut (screw).
Menggunakan lengan SCARA (selectifve assembly robot arm) karena fungsi pergerakan dari lengan ini banyak digunakan untuk pergesaran kekanan dan kekiri.


B. Desain alas/tempat (jigs and fixture) untuk penempatan benda yang akan dirakit
1.Untuk Penempatan Komponen Utama (Main Frame)
Komponen utama (Main Frame) ini diletakkan diatas sebuah konveyor. Untuk penempatan jarak antar komponen utama disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu agar komponen utama pada konveyor tidak bergerak, maka pada konveyor diberi penjepit/jigs. Gambar seperti tampak dibawah ini :






2.Untuk Penempatan Komponen 1 (Piston), 2 (Piston Stop), 3 (spring), dan 4 (tutup)
Untuk penempatan komponen 1, 2, 3 ini diletakkan diatas konveyor, komponen diletakkan berjajar satu satu. Untuk penempatan jarak antar komponen disesuaikan dengan kebutuhan. Gambar seperti tampak dibawah ini :

Penempatan Komponen 1 (Piston)




Penempatan Komponen 2 (Piston Stop)




Penempatan Komponen 3 (spring)




Penempatan Komponen 4 (Penutup)




3.Desain untuk komponen 5 (Baut)
Untuk komponen lima ini kita harus memposisikannya terlebih dahulu agar nati pada saat pengambilannya mudah. Untuk memposisikan komponen ini kita menggunakan Outlet Vibrator Bowl. Cara kerja dari Outlet Vibrator Bowl yaitu alat ini akan bergetar sehingga screw didalam wadah akan bergetar, apabila bergetar maka screw akan berjalan melewati track. Pada saat di track inilah screw akan diseleksi dan selanjutnya screw yang telah terposisikan akan masuk ke track selanjutnya.

Gambar vibratory bowl feeder

Gambar track pada vibratory bowl feeder

C. Cara Kerja Sistem Robot
Komponen utama telah diletakkan dalam konveyor. Di konveyor ini komponen utama telah dijepit/dikunci agar pada saat konveyor digerakkan tidak bergerak. Apabila komponen utama ini menganai sensor infra red 1 maka konveyor akan berhenti. Pada saat konveyor berhenti pertama kali maka secara otomatis robot lengan satu akan mengambil komponen 1 (piston) dan meletakkannya pada tempat yang sudah ditentukan di komponen utama. Setelah komponen satu terpasang maka robot 2 akan mengambil komponen tiga. Sebelum komponen tiga diletakkak pada komponen utama, terlebih dahulu robot lengan dua mengambil komponen dua dan meletakkannya pada komponen utama, setelah robot lengan dua kembali ke posisi semula maka barulah robot lengan satu bekerja meletakkan komponen tiga ke komponen utama. Setelah robot lengan satu kembali keposisi semula maka konveyor akan bergerak kembali. Kemudian komponen utama akan kembali berhenti setelah menghalangi sensor infra red 2. Setelah komponen utama berhenti maka robot lengan 3 akan mengambil komponen 4 dan meletakkannya pada komponen utama. Karena sebenya terdapat komponen 3 (per) maka robot lengan 3 akan menekan komponen 4 (tutup) agar komponen dapat melekat diatas komponen utama. Setalah komponen 4 melekat maka robot lengan 4 akan bekerja meletakkan komponen 5 (baut) ke komponen utama. Setelah komponen 5 sudah terpasang semuanya maka robot lengan 4 akan kembali ke posisi semula selanjutnya disusul robot lengan 3 juga akan kembali ke posisi semula. Setelah robot lengan 3 kembali ke posisi semula maka konveyor akan bergerak kembali (komponen utama akan diletakkan pada konveyor yang lain untuk dilakukan proses berikutnya). Kemudian seterusnya akan terjadi proses yang sama untuk komponen utama yang lain.


D. Sensor Yang Digunakan
1.Sensor Infra Red
Sensor infra red digunakan untuk mendeteksi benda/komponen kerja. Sehingga bila benda kerja menghalangi cahaya yang mengenai sensor ini maka secara otomatis konveyor akan berhenti.
2.Sensor kamera
Sensor kamera digunakan untuk mendeteksi benda atau komponen apakah benda sudah berada pada posisi yang benar, misalnya; posisi baut.




















BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
1.Penggunaan robot pada perusahaan dalam melakukan proses produksi dapat menjadi lebih efisien dan efektif karena sesuai dengan prinsip ekonomi, yang bertujuan mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya dengan biaya yang serendah-rendahnya.
2.Pemilihan gripper pada desain perencanaan robot harus disesuaikan dengan kebutuhan agar tercapai keefektifan dan efisiensi kerja robot

Search engine, promosi web, dan adsense

Search engine, promosi web, dan adsense

2 hari ini yang lalu baru sempat membalas email-email yang masuk. Kebanyakan masih urusan web, search engine, promosi web, dan adsense. Sebenarnya udah pernah aku bahas hal-hal yang aku tau, mungkin orang tersebut belum sempat baca-baca apa yang pernah saya tulis sebelumnya.
Saya mau tanya tentang gimana caranya memasarkan/publikasi/promosi web/blog kita,supaya banyak pengunjung.. saya bilang silahkan baca disini
TERUS BIAR WEB KITA DIKUNJUNGI ORANG GIMANA CARA PROMOSIKAN WEB KITA MAS? PADAHAL AKU UDAH BIKIN CONTENT YANG BANYAK BANGET , TAPI TETEP AJAH GA ADA PENGUNJUNGNYA. Saya bilang silahkan baca disini (gak usah di klik, jawaban saya sama seperti pertanyaan pertama)
mas, gimana cara memulai google adsense (mendaftar), trus apa saja yg dibutuhkan, keahlian apa saja yg harus dikuasai? Saya bilang, kalo udah punya web, silahkan daftar di http://www.google.com/adsense, dan baca Per tanyaan-pertanyaan tentang Adsense dan blog
Yang belum sempat baca-baca, berikut ini beberapa tulisan saya tentang hal-hal yang paling sering ditanyain ke email saya:

Website/Blog, Internet, Uang?
Pertanyaan-pertanyaan tentang Adsense dan blog
Pertanyaan-pertanyaan tentang Adsense dan blog (2)
Saya tertarik dengan Google Adsense, saya ingin tahu tentang beberapa hal
Penasaran dengan adsense
Jangan pernah nyuruh orang lain untuk klik adsense
Kilas balik, Satu Tahun ikut Google Adsense
Kenapa Google Adsense saya muncul PSA
Kok Cek dari Google Adsense belum dikirim?
Google Search dan Google Pagerank lagi..
Tanya seputar Adsense dan Sekitarnya…

Kontes Review Blog

Kontes Review Blogspot Template Dot Com

Untuk lebih menyebarluaskan informasi mengenai salah satu penyedia blogger templates Indonesia, saya mengadakan kontest review/posting untuk website saya blogspottemplate.com dengan hadiah total sebesar Rp. 2.000.000,-.
Latar Belakang
Kontes ini bertujuan untuk menyebarkan informasi mengenai blogspottemplate.com sebagai penyedia template gratis untuk para pengguna blogger atau blogspot. blogspottemplate.com menyediakan 2 jenis template gratis yaitu XML Blogger Templates (New) dan HTML Blogger Templates (Classic). Terdapat sekitar 80 lebih koleksi template yang dibuat secara khusus untuk pengguna blogger di seluruh dunia. Dengan berbagai tema, mulai dari anime, sport, nature, dan template dengan penuh warna. Dengan adanya kontes ini, mari kita sebarkan informasi mengenai salah satu pembuat dan penyedia template blogger/blogspot gratis dari Indonesia, blogspottemplate.com.
Persyaratan
Kontes ini terbuka bagi siapa saja pemilik blog/website dan berdomisili di Indonesia.
Kontes akan dimulai pada tanggal 01 Mei 2009, dan diakhiri pada tanggal 31 Juli 2009.
Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris
Artikel dapat berupa Tutorial Blogger Template, Informasi, Kritik, maupun saran bagi pengembangan blogspottemplate.com.
Artikel wajib mencantumkan link ke www.blogspottemplate.com menggunakan salah satu anchor link / keyword berikut: Blogger Templates, Blogspot Templates, Free Blogger Templates, Free Blogspot Templates
Artikel wajib mencantumkan link ke salah satu halaman template yang disukai dan tersedia di blogspottemplate.com, misalnya Bloggerized Adsense
Satu orang boleh menyertakan lebih dari 1 blog, dengan ketentuan masing-masing blog/website maksimal 1 review/artikel.
Peserta mendaftarkan review/artikel dengan meninggalkan komentar di bawah pengumuman/postingan ini dengan link ke artikel blog yang telah ditulis.
Blog yang mengikuti lomba review minimal sudah memiliki 10 postingan.
Blog yang mengikuti lomba review tidak boleh mengandung unsur SARA, pornografi, judi, dan obat terlarang/narkoba.
Pemenang akan diumumkan pada tanggal 1 Agustus 2009.
Pemenang akan ditentukan Dewan Juri yang telah dipilih.
Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
Hadiah pemenang akan dikirimkan melalui rekening bank pemenang, maksimal 3 hari setelah panitia menerima nomor rekening pemenang.
Penilaian:
Kualitas Blog/Website
Isi artikel yang dibuat
Kometar pada artikel yang ditulis

About Me


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Masruroh, A.Md.
Tempat/Tanggal Lahir : Mojokerto, 19 Desember 1987
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Kawin
Alamat : Dsn.Kedung Wulan RT/RW : 02/02 No. 53, Ds.Bejijong, Kec.Trowulan,
Kab.Mojokerto 61362
Telp. : 085648180892
Tinggi / Berat Badan : 162 cm / 58 kg
Riwayat Pendidikan :
MI Al-Ishlah Lulus Tahun 1999
SLTP Negeri 2 Trowulan Lulus Tahun 2002
MAN SOOKO Mojokerto Lulus Tahun 2005
D3 Sistem Informasi Universitas Airlangga Surabaya Lulus Tahun 2008

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk sebagaimana mestinya.